Alat
reproduksi wanita terdiri dari alat reproduksi eksterna dan interna.
A.
Genitalia
Eksterna
Genitalia
eksterna merupakan alat kandungan yang dapat dilihat dari luar bila wanita
dalam posisi litotomi, fungsinya adalah untuk kopulasi. Yang termasuk genitalia
eksterna adalah:
1) Mons
Veneris
Bagian
yang menonjol dan terdiri dari jaringan lemak yang bagian depan sympishysis
pubis. Setelah pubertas kulit dari mons pubis tertutup oleh rambut. Banyak
mengandung kelenjar sebasea (minyak).
2) Labia
Mayora (Bibir Besar)
Berfungsi
melindungi labia minora dan vestibulum. Jaringan subkutannya banyak mengandung
lemak. Labia mayora berbentuk lonjong dan menonjol, terdiri dari 2 permukaan
yaitu
a) Bagian
luar, menyerupai kulit biasa ditumbuhi rambut dan banyak mengandung kelenjar
minyak.
b) Bagian
dalam, menyerupai selaput lendir dan mengandung banyak sebacea. Terdapat pula
banyak pleksus-pleksus vena yang dapat mengakibatkan hematoma bila terkena
trauma. Jaringan syaraf yang menyebar luas menyebabkan labia mayora sensitif
terhadap sentuhan, nyeri, dan suhu tinggi, yang juga berfungsi selama
rangsangan seksual.
3) Labia
Minora (bibir kecil)
Merupakan
lipatan kulit disebelah tengah labia mayora,dan selalu basah karena dilumasi
oleh kelenjar-kelenjar di labia minora. Pembuluh darah yang sangat banyak
membuat labia minora berwarnah kemerahan dan memungkinkan labia minora
mengembang,bila ada stimulus emosional atau stimulus fisik. Tidak ditumbuhi
rambut karena tidak mengandung folikel rambut tetapi banyak mengandung kelenjar
minyak dan beberapa kelenjar keringat.
4) Klitoris
(kelentit)
Merupakan
suatu tunggul atau organ yang sedikit menonjol dan identik degan penis
laki-laki. Organ ini sebagai pusat rangsangan seksual, banyak mengandung
urat-urat syaraf sensoris dan erektil. Dengan banyaknya urat syaraf dan
pembuluh darah gland klitoridis amat sensitif sehingga dapat mengembang, bila
ada rangsangan seksual atau sensasi erotik. Klitoris terdiri atas glans
klitoridis, korpus klitoridis, dan dua krura yang menggantungkan klitoris ke os
pubis.
5) Vestibulum
(Serambi)
Merupakan
suatu ronggsa yang berbentuk seperti perahu atau lonjong dan dibatasi oleh
labia minora kanan dan kiri, sebelah atas oleh klitoris dan di sebelah belakang
bawah oleh fourchet. Ada 6 lubang yang bermuara kedalam vestibulum yaitu :
a) Satu
buah orifisium uretra eksternum
b) Dua
muara dari lubang muara kelenjar parauretralis
c) Introitus
vaginae
d) Dua
muara yang berasal dari lubang muara kelenjar bartolini, yang terdapat
disamping dan agak kebelakang dari introitus vagina.
Pada
bagian posterior cekungan ini terdapat cekungan lagi yang disebut fossa
navikularis. Kelenjar bartolini merupakan kelenjar yang membasahi vestibulum
karena mengeluarkan sekret mukus selama rangsangan seksual.
6) Hymen
(selaput darah)
Merupakan
lapisan yang tipis dan menutupi sebagian besar introitus vagina. Hymen bersifat
elastis tetapi kuat karena terdiri atas jaringan ikat elastis dan kolagen. Permukaannya ditutupi epitelium
skuamosum kompleks. Biasanya hymen berlubang sebesar ujung jari hingga getah
dari genitalia interna dan darah haid dapat mengalir keluar. Bila hymen
tertutup sama sekali disebut hymen occlusivum. Setelah partus hanya tinggal
sisa-sisa kecil pada pinggir introitus dan disebut carunculae myrtiformis.
7) Perineum
Merupakan
daerah muskular yang ditutupi kulit, yang membentang antara komisura posterior
dan anus. Perineum dibentuk oleh diafragma pelvis dan diafragma urogenitalis.
Perineum terdiri atas muskulus transversus perinei profunda, muskulus sfingter
uretrae dan fasia yang menutupinya.
8) Vulva
Bentuk vulva adalah lonjong dengan
ukuran panjang dari muka ke belakang. Vulva merupakan keseluruhan alat kelamin
luar wanita (eksterna).
B.
Genitalia
Interna
Genitalia
interna merupakan alat kelamin yang tidak dapat dilihat dari luar, terletak
disebelah dalam dan hanya dapat dilihat dengan alat khusus atau pembedahan.
Yang
termasuk genitalia interna adalah :
Fungsi umum panggul wanita :
Panggul Besar ( pelvis mayor)
Panggul ini dibentuk oleh 4 buah tulang yaitu :
1)
Vagina
/ liang senggama
Vagina adalah suatu saluran
berbentuk pipa atau tabung yang merupakan suatu lorong yang melengkung kedepan
dan terdiri atas muskulo membranosa yang menghubungkan antara vulva sampai
uterus.Fungsi vagina yaitu sebagai
saluran keluar uterus, alat senggama, jalan lahir.Bagian dari cervik yang
menonjol kedalam vagina disebut portio. Oleh portio ini puncak vagina dibagi
menjadi 4 yaitu fornix anterior, fornix posterior, dan fornix lateral kanan dan
kiri.Sel-sel dari lapisan atas epitel vagina mengandung glikogen. Glikogen ini
menghasilkan asam susus oleh karena adanya bacil-bacil doderlein hingga vagina
mempunyai reaksi asam dengan pH = 4,5 dan ini memberi proteksi terhadap
kuman-kuman.
2)
Uterus
Uterus merupakan alat yang berongga
dan berbentuk sebagai bola lampu yang gepeng dan terdiri dari 2 bagian:
a) Korpus uteri berbentuk segitiga
b) Servik uteri berbentuk silindris
Tiga fungsi uterus adalah siklus menstruasi dengan
peremajaan endometrium, kehamilan, dan persalinan.
Ukuran uterus
Bentuk dan ukuran uterus sangat berbeda-beda tergantung pada :
Ukuran uterus
Bentuk dan ukuran uterus sangat berbeda-beda tergantung pada :
- Usia
- Pernah melahirkan atau belum
Pada
anak-anak panjangnya uterus : 2-3 cm
Pada
nullipara : 6-8 cm
Pada
multipara : 8-9 cm
Panjangnya corpus uteri terhadap cervix uteri juga berbeda –beda :
Panjangnya corpus uteri terhadap cervix uteri juga berbeda –beda :
a) Pada
anak-anak,panjangnya : ½ dari panjangnya cervik
uteri
b) Pada
gadis remaja, sama panjangnya dengan servik
uteri
c) Pada
multipara, corpus uteri 2x panjangnya cerviz uteri.
Hubungan antara cavum uteri dan canalis
servikalis disebut ostium uteri internum, sedangkan muara canalis
sevikalis dalam vagina disebut ostium
uteri ekternum.
Bagian serviks antara ostium uteri
internum anatomikum dan ostium uteri hystoligicum disebut ithmus uteri. Bagian
tersebut melebar selama kehamilan dan disebut segmen bawah rahim.
Bagian serviks yang menonjol
kedalam puncak vagina disebut portiovaginalis atau disingkat portio.
Dinding
rahim terdiri atas 3 lapisan :
- Perimetrium (lapisan peritoneum) yaitu dinding uterus bagian luar
- Myometrium (lapisan otot) yaitu lapisan yang paling tebal terdiri atas otot-otot polos yang disusun sedemikian rupa sehingga mendorong isinya keluar pada persalinan. Terdapat
- Endometrium (selaput lendir) merupakan lapisan bagian dalam dari corpus uteri yang membatasi cavum uteri.
Ligamen-ligamen uterus adalah :
a) Ligamentum
latum
Berupa lipatan peritonium sebelah
lateral kanan dan kiri dari pada uterus, meluas sampai kedinding panggul dan
dasar panggul sehingga seolah-olah menggantung pada tubae.
b) Ligamentum
rotundum (teres uteri)
Terdiri dari jaringan otot polos
(identik dengan myometrium) dan jaringan ikat dan menahan uterus dalam
anteflexi. Pada waktu kehamilan mengalami hypertrophie dan dapat diraba dengan
pemeriksaan luar.
c) Ligamentum
infundibulo pelvicum (suspensorium ovarii)
Ligamentum ini menggantungkan
uterus pada dinding panggul. Antara sudut tuba dan ovarium terdapat ligamentum
ovarii proprium.
d) Ligamentum
cardinale
Kekiri dari
servik setinggi ostium uteri internum ke dinding panggul.
Menghalangi
pergerakan kekiri dan kekanan.
e) Ligamentum
sacro uterium
Kiri dan kanan
servik sebelah belakang ke sacrum mengelilingi rectum.
f) Ligamentum
vesico uterium
Dari uterus ke
kandung kencing.
Letak uterus :
a) Ante
dan retrofleksia uteri
Sumbu servik dan sumbu korpus uteri
membentuk sudut. Jika sudut ini membuka kedepan disebut anteflexio, jika
membuka kebelakang disebut retroflexio.
b) Ante
dan retroversio uteri
Sumbu vagina dan sumbu uterus
membentuk sudut. Jika sudut ini membuka kedepan disebut anteversio, jika
membuka kebelakang disebut retroversio.
c) Positio
Uterus biasanya tidak terletak
tepat pada sumbu panggul, bisa lebih
kekiri (sinistro), lebih kekanan ( dextro), lebih kedepan (antero), lebih ke
belakang (dorso potio).
d) Torsio
Letak
uterus biasanya agak terputar.
Pembuluh darah uterus :
a) Arteri
ovarika, berasal dari aorta.
b) Arteri
uterina, berasal dari arteri hyspogastrika yang melalui ligamentum latum menuju
ke sisi uterus kira-kira setinggi ostium uteri internum.
3)
Tuba
fallopi
Merupakan sepasang tabung yang
mengantarkan telur dari ovarium ke rahim. Alat ini terdapat pada ligamentum
latum. Berjalan kearah lateral, mulai dari korpus uteri kanan kiri. Panjang
8-14 cm dengan diameter kira-kira 0,6 cm. Fungsi utamanya adalah untuk membawa
ovum yang dilepaskan ovarium ke jurusan cavum uteri.
Tuba terdiri atas :
Tuba terdiri atas :
a) Pars
interstitialis ( intramularis)
Bagian
tuba yang berjalan dalam dinding uterus, mulai pada ostium internum tubae.
b) Pars
istmica
Bagian
tuba setelah keluar dari dinding uterus merupakan bagian tuba yang lurus dan
sempit.
c) Pars
ampullaris
Bagian
tuba antara pars istmica dan infundibulum merupakan bagian tuba yang paling
lebar dan berbentuk S.
d) Infundibulum
Ujung
dari tuba dengan umbai-umbai yang disebut fimbrae, lubangnya disebut ostium
abdominal tubae.
4)
Ovarium
Merupakan bagian dari sistem
reproduksi wanita, dimana telur dihasilkan.
Fungsi utamanya adalah sebagai
tempat pemasakan sel-sel germinal, selain itu ovarium juga berfungsi sebagai
sumber produksi hormon-hormon. Ovarium ini letaknya pada dinding lateral
panggul dalam sebuah lekuk yang disebut fossa ovarika walderyeri. Ovarium terdiri dari bagian luar (cortex) dan bagian
dalam (medulla). Pada cortex terdapat folikel-folikel primordial/folikel
muda,sedangkan pada medulla terdapat pembuluh darah, urat saraf, dan pembuluh
lympha.
PANGGUL
Panggul yang dikenal penting dalam ilmu kebidanan adalah panggul kecil (pelvis minor) yang merupakan wadah alat kandungan dan menentukan bentuk jalan lahir. Sedangkan panggul besar (pelvis mayor) berfungsi mendukung isi perut dan bias menggambarkan keadaan panggul kecil.
Panggul wanita terdiri dari :
PANGGUL
Panggul yang dikenal penting dalam ilmu kebidanan adalah panggul kecil (pelvis minor) yang merupakan wadah alat kandungan dan menentukan bentuk jalan lahir. Sedangkan panggul besar (pelvis mayor) berfungsi mendukung isi perut dan bias menggambarkan keadaan panggul kecil.
Panggul wanita terdiri dari :
1. Bagian
keras yang di bentuk oleh 4 buah tulang
a) 2
tulang pangkal paha ( os coxae)
b) 1
tulang kelangkang ( os sacrum)
c) 1
tulang tungging ( os coccyges)
2. Bagian
lunak : diafragma pelvis, dibentuk oleh :
a) Pars
muskularis
b) Pars
membranase
c) Regio
perineum
1. Tulang
panggul yang keras
a) Tulang
pangkal paha terdiri atas 3 tulang yang berhubungan satu sama lain pada
acetabulum ( cawan untuk kepala tulang paha; caput femuralis ) yaitu :
§ Tulang
usus ( os ilium )
Merupakan
tulang terbesar dari panggul dan membentuk bagian atas dan belakang dari
panggul.
§ Tulang
duduk ( os ischium)
Terdapat
disebelah bawah dari tulang usus, pinggir belakang berduri ialah spina
ischiadica.
§ Tulang
kemaluan(os pubis)
Terletak dibawah dan depan dari tulang usus.
b) Tulang
kelangkang( os sacrum)
Tulang ini berbentuk segitiga
dengan lebar dibagian atas dan mengecil dibagian bawah. Tulang ini terletak
diantara kedua tulang pangkal paha.
c) Tulang
tungging( os coccygis)
Bentuk segitiga terdiri dari 3-5
ruas yang bersatu. Pada waktu persalinan ujung tulang ini dapat ditolak sedikit
kebelakang sehingga ukuran panggul bertambah besar.
2. Tulang
panggul yang lunak
Yang membentuk dasar panggul
disebut diafragma pelvis yang dibentuk oleh :
a) Pars
muskularis levetor ani yang terdiri dari :
§ Muskulus
pubococcygeus
§ Muskulus
iliococcygeus
§ Muskulus
ischiococcygeus
b) Pars
membranase
§ Hiatus
urogenitalis
Terletak antara kedua muskulus pubococcygeus dan
berbentuk segitiga
§ Diafragma
urogenitalis
Menutupi
hiatus urogenitalis dan pada bagian depannya ditembus oleh uretra dan vagina.
c) Region
perineum
Merupakan bagian permukaan pintu
bawah panggul terbagi menjadi :
§ Bagian
anal ( sebelah belakang)
Terdapat
muskulus sfingter ani eksternum yang mengelilingi anus dan liang senggama
bagian bawah.
§ Regio
urogenitalis
Terdapat muskulus ischiokavernosus dan muskulus
transversus perinei superfisialis.
Ligamen-ligamen yang penting adalah :
§ Ligamen
sakro-iliaka
§ Ligamen
sakro-spinosum
§ Ligamen
sakro-tuberosum
Fungsi umum panggul wanita :
- Membentuk lapisan dalam jalan lahir
- Menyangga alat genitalia agar tetap dalam posisi yang normal saat hamil maupun saat kala nifas.
- Saat persalinan, berperan dalam proses kelahirandan kala uri.
Panggul Besar ( pelvis mayor)
Panggul ini dibentuk oleh 4 buah tulang yaitu :
a) Panggul
kecil
Dalam
ilmu kebidanan mempunyai arti penting karena merupakan tempat alat reproduksi
wanita dan membentuk jalan lahir. Panggul kecil dibentuk oleh 4 buah bidang
yaitu :
1) Pintu
atas panggul ( PAP)/ inlet PAP
Dibentuk oleh :
Dibentuk oleh :
§ Promontorium
§ Sayap
Os Sacrum
§ Linea
Terminalis/ inominata kanan dan kiri
§ Ramus
superior Ossis pubis kanan dan kiri
§ Pinggir
atas simfisis pubis
2) Pintu
tengah panggul ( PTP)/ midlet PTP
Dibentuk oleh 2 buah bidang yaitu :
§ Bidang
luas panggul
Bidang
luas panggul dibentuk oleh pertengahan simfisis menuju pertemuan os sacrum 2
dan 3.
§ Bidang
sempit panggul
Bidang
sempit panggul dibentuk oleh tepi bawah simfisis menuju kedua spina ischiadica
dan memotong os sacrum setinggi 1-2 cm diatas ujungnya.
3) Pintu
bawah panggul (PBP )/ outlet
Pintu
bawah panggul bukanlah merupakan satu bidang tetapi terdiri dari 2 segitiga
dengan dasar yang sama. Segitiga depan dasarnya tuber ossis ischiadica dengan
dibatasi oleh ligamentum sacrotuberosum kiri dan kanan.
Bentuk-bentuk Panggul
Bentuk-bentuk Panggul
Menurut Caldwell-Moloy, ada 4 bentuk pokok jenis
panggul :
1) Panggul
ginekoid
Bentuk panggul ideal, bulat, dan merupakan jenis
panggul tipikal wanita.
2) Panggul
android
Bentuk PAP seperti segitiga, merupakan jenis panggul
tipikal pria.
3) Panggul
antropoid
Bentuk PAP seperti elips, agak lonjong seperti telur.
4) Panggul
platipeloid
Bentuk PAP seperti kacang atau
ginjal, picak, menyempit arah muka belakang.
SIKLUS HORMONAL
SIKLUS HORMONAL
Dalam
kehidupan wanita siklus hormonal merupakan sesuatu yang sangat penting dan
menentukan dalam reproduksi wanita. Siklus reproduksi terdiri atas: siklus
ovarium dan siklus menstruasi. Ada 4 organ utama yang terlibat dalam siklus
ini, yaitu :
1) Hipotalamus
2) Hipofisis
·
Sel α untuk sekresi Prolaktin
·
Sel β untuk sekresi FSH dan LH
3) Uterus
4) Ovarium
untuk sekresi Estrogen dan progesteron
Siklus Ovarium
Siklus Ovarium
Ovarium
selain berfungsi sebagai tempat pemasakan sel-sel germinal, juga berfungsi
mensekresi beberapa hormon.
Ovarium ( secara Ontogenis ) terdiri atas 3 unsur yaitu :
Ovarium ( secara Ontogenis ) terdiri atas 3 unsur yaitu :
1) Epitel
coelum ( mesotelium ), yang menjadi epitel pelapis ovarium dan sel-sel
folikular ( granulosa).
2) Sel-sel
germinal ( berasal dari sel-sel endodermal primitif dari dinding yolksac dekat
pangkal alantois)
3) Sel-sel
mesenkim lain, yang menjadi sel-sel stroma dan sel teka.
Siklus ovarium terdiri aras 3 fase :
a) Fase
folikular
Folikel primer terdiri
atas oosit primer yang dikelilingi oleh sel-sel folikel. Oosit primer merupakan
perkembangan dari oogonium. Dibawah pengaruh FSH, folikel berkembang menjadi
folikel masak ( folikel de graaf), dan dengan adanya LH akan terjadi ovulasi.
b) Ovulasi
Definisi :
dilepaskannya ovum yang telah masak dari ovarium. Ovulasi dipacu oleh LH surge,
yang kadang dapat mencapai 100 mU/mL plasma. Waktu terjadinya ovulasi : pada
pertengahan siklus ovarium/ siklus menstruasi. Pada wanita dengan siklus 28
hari, ovulasi terjadi pada hari ke-14.
c) Fase
luteal
Setelah ovulasi atas
pengaruh LH, sel granulosa mengalami hiperplasia sehingga terbentuk korpus
luteum yang juga menghasilkan hormon progesteron dan estrogen.
Jika tidak terjadi
pembuahan, kurang lebih 9 hari pasca ovulasi, korpus luteum mengalami
regenerasi dan kemudian menjadi korpus albikans.
Jika terjadi pembuahan,
korpus luteum makin besar dan disebut korpus luteum kehamilan. Progesteron
mempertahankan endometrium dalam fase sekresi dan siap menerima sel telur yang
telah dibuahi.
Siklus Menstruasi
Siklus Menstruasi
Endometrium
adalah organ yang unik, tidak kurang dari 400 kali seumur hidup wanita
mengalami pengelupasan dan regenerasi.
Siklus menstruasi terjadi atas :
Siklus menstruasi terjadi atas :
1) Fase
proliferasi ( pengaruh estrogen)/ fase folikular
Dibawah pengaruh hormon
estrogen ( terutama estradiol 17 beta, endometrium akan mengalami proliferasi (
epitel mengalami regenerasi, kelenjar memanjang dan jaringan ikat bertambah
padat). Pada masa ini endometrium tumbuh menjadi tebal kira-kira 3,5 mm. Fase
ini berlangsung kira-kira dari hari ke-5 sampai hari ke-14 dari hari pertama
haid.
2) Fase
sekresi ( pengaruh progesteron )/ fase luteal
Dibawah pengaruh hormon progesteron maka menyebabkan
keadaan endometrium tetap tebal tapi bentuk kelenjar berubah menjadi panjang
dan berliku, membesar, berkelok-kelok, dan banyak mengeluarkan getah. Dalam
endometrium terdapat glikogen dan kapur. Fase sekresi ini berlangsung dari hari
ke-14 sampai hari ke -28. Bila tidak terjadi kehamilan, endometrium akan
mengalami deskuamasi dan dilepaskan dengan perdarahan.
3) Fase
premenstruasi (fase iskemia)
Fase ini terjadi bila telur tidak dibuahi. Pada masa
ini korpus luteum berdegenerasi sehingga produksi estrogen dan progesteron
menurun. Bila kehamilan tidak terjadi proses ini berlangsung terus sampai
dengan seorang wanita berumur 40/45 tahun.
4) Fase
menstruasi
Menstruasi terjadi sekitar 14 hari sesudah ovulasi
pada silklus 28 hari. Hari pertama keluarnya darah menstruasi, ditetapkan hari
pertama siklus endometrium. Pada permulaan akan terjadi robekan-robekan pada
arteri spiralis sehingga terjadi hematoma. Akibatnya endometrium bagian luar
menjadi menggelembung dan robek, akhirnya lepas. Dengan berkontraksinya arteri
spiralis menyebabkan perdarahan berhenti. Lama rata-rata menstruasi 5 hari
dengan jumlah darah yang keluar rata-rata 50 ml.
Siklus Hipotalamus- Hipofise
Siklus Hipotalamus- Hipofise
Menjelang
akhir mentruasi yang normal, kadar progesteron dan estrogen darah menurun.
Dengan rendahnya kadar hormon ovarium dalam darah ini akan memacu hipotalamus
untuk mensekresi gonadotropin- releasing hormon (Gn-RH). Dimana Gn-RH bekerja
sebaliknya, yaitu menstimulasi sekresi hipofisis anterior FSH. Pengaruh hormon
FSH dapat menstimulasi perkembangan folikel de Graff, ovarium, dan produksi
estrogen. Dengan menurunnya kadar estrogen menyebabkan Gn-RH hipotalamus memacu
hipofise anterior mengeluarkan LH. Pada hari ke-12 terjadi lonjakan LH yang
mencolok dan kadar estrogen berada di bawah puncak, sehingga pada waktu 24-36
jam mengawali ekspulsi ovum dari folikel de graff. LH mencapai puncak pada
sekitar hari ke-13 atau ke-14 pada siklus 28 hari. Apabila tidak terjadi
fertilisasi dan implantasi ovum pada waktu itu, maka kadar estrogen dan
progesteron menurun dan terjadi menstruasi serta hipotalamus sekali lagi akan
distimulasi untuk menyekresi Gn-RH.
PROSES
TERJADINYA KEHAMILAN
1)
Konsepsi
Konsepsi
didefinisikan sebagai pertemuan antara sperma dan sel telur yang menandai awal
kehamilan. Peristiwa ini merupakan rangkaian kejadian yang meliputi pembentukan
gamet ( telur dan sperma), ovulasi ( pelepasan telur), penggabungan gamet dan
implantasi embrio didalam uterus.
·
Ovum
Merupakan
sel terbesar pada badan manusia. Setiap bulan satu ovum atau kadang-kadang
lebih menjadi matur, dengan sebuah penjamu mengelilingi sel pendukung. Saat
ovulasi, ovum keluar dari folikel ovarium yang pecah. Ovum tidak dapat berjalan
sendiri. Kadar estrogen yang tinggi meningkatkan gerakan tuba uterina, sehingga
silia tuba tersebut dapat menangkap ovum dan menggerakkannya sepanjang tuba
menuju rongga rahim.
Ada
2 lapisan pelindung yang mengelilingi ovum. Lapisan pertama berupa membran
tebal tidak berbentuk yang disebut zona
pelucida.
Lingkaran
luar yang disebut korona radiata,
terdiri dari sel-sel oval yang dipersatukan oleh asam hialuronat. Ovum dianggap
subur selama 24 jam setelah ovulasi. Apabila tidak difertilisasi oleh sperma,
ovum berdegenerasi dan di reabsorbsi.
Urutan pertumbuhan ovum ( oogenesis) :
Urutan pertumbuhan ovum ( oogenesis) :
1) Oogonia
2) Oosit
pertama ( oosit primer)
3) Primary
ovarian follicle
4) Liquar
folliculi
5) Pematangan
pertama ovum
6) Pematangan
kedua ovum pada waktu sperma membuahi ovum.
·
Spermatozoa
Spermatozoa terdiri 3 bagian yaitu :
a) Kaput
( kepala) yang mengandung bahan nukleus
b) Ekor
berguna untuk bergerak
c) Bagian
silindrik, menghubungkan kepala dan ekor.
Dikenal
2 enzim yaitu CPE ( corona penetrating enzym) yang mencerna korona radiata dan hialuronklase
yang mencerna zona pelucida.
Urutan pertumbuhan sperma ( spermatogenesis) :
Urutan pertumbuhan sperma ( spermatogenesis) :
1) Spermatogonium
2) Spermatosit
pertama, membelah dua
3) Spermatosit
kedua, membelah dua
4) Spermatid,
kemudian tumbuh menjadi
5) Spermatozoa
( sperma)
·
Fertilisasi
Penghamilan
( fertilisasi ) adalah terjadinya pertemuan dan persenyawaan antar sel mani dan
sel telur. Fertilisasi terjadi di ampula tuba. Syarat dari setiap kehamilan
adalah harus ada : spermatozoa, ovum, pembuahan ovum (konsepsi), dan nidasi
hasil konsepsi.
a) Hasil
Fertilisasi
1) Kembalinya
sel dengan jumlah kromosom diploid (2n) pada manusia dengan jumlah diploid
adalah 46.
2) Penurunan
atau pewarisan sifat-sifat spesies.
3) Ini
disebabkan karena zigot mengandung separuh sifat ibunya dan separuh sifat ayah.
a) Penentuan
jenis kelamin
b) Jenis
kelamin ditentukan diawal terjadinya pembuahan, pada manusia struktur (46, XX)
adalah wanita, sedangkan (46, XY) adalah laki-laki.
c) Permulaan
pembelahan segmentasi (cleavage).
d) Segera setelah terjadinya pembuahan, zigot
dalam 8-14 jam akan memulai pembelahan-pembelahan selanjutnya dengan kecepatan
tiap 10-12 jam.
·
Nidasi ( implantasi)
Nidasi
adalah peristiwa tertanamnya/ bersarangnya sel telur yang telah dibuahi kedalam
endometrium. Sel telur yang telah dibuahi (zigot) akan segera membelah diri
membentuk bola padat terdiri atas sel-sel anak yang lebih kecil yang disebut
blastomer. Pada hari ke-3, bola tersebut terdiri atas 16 sel blastomer dan
disebut morula. Pada hari ke-4 didalam bola tersebut mulai terbentuk rongga,
bangunan ini disebut blastula.
Dua struktur penting didalam blastula adalah :
Dua struktur penting didalam blastula adalah :
1) Lapisan
luar yang disebut ( trofoblas), yang akan menjadi plasenta.
2) Embrioblas
( innercell mass) yang kelak akan menjadi janin.
Pada
hari ke-4 blastula masuk kedalam endometrium dan pada hari ke-6 menempel pada
endometrium. Pada hari ke-10 seluruh blastula ( blastokis) sudah terbenam dalam
endometrium dan dengan demikian nidasi sudah selesai.
Setelah
implantasi, endometriumdisebut desidua.
Desidua yang terdapat antara telur dan dinding rahim disebut desidua basalis.
Bagian yang menutup blastosis/ desidua yang terdapat antara telur dan cavum
uteri adalah desidua kapsularis dan
bagian yang melapisi sisa uterus adalah desidua
vera.
DAFTAR PUSTAKA
Pantiawati, Ika.,& Saryono. (2010). Asuhan Kebidanan I ( Kehamilan). Yogyakarta: Nuha Medika.
DAFTAR PUSTAKA
Pantiawati, Ika.,& Saryono. (2010). Asuhan Kebidanan I ( Kehamilan). Yogyakarta: Nuha Medika.
P.W,
Heni., K, Yuni., & Sujiyatini. (2008). Perawatan
Ibu Hamil ( Asuhan Ibu Hamil). Yogyakarta: Penerbit Fitramaya.
K,
Icesmi., & ZH, Margareth. ( 2013). Kehamilan,
Persalinan, dan Nifas. Yogyakarta: Nuha Medika.
Kurniawati,
Desi., & Mirzanie, Hanifah. ( 2009). Obgynacea
( Obstetri & Ginekologi). Yogyakarta: TOSCA Entreprise.
Prawirohardjo,
Sarwono. (2011). Ilmu Kandungan.
Jakarta : Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar