Rabu, 28 Mei 2014

ANATOMI DAN FISIOLOGI ORGAN REPRODUKSI WANITA

Alat reproduksi wanita terdiri dari alat reproduksi eksterna dan interna.
A.    Genitalia Eksterna















Genitalia eksterna merupakan alat kandungan yang dapat dilihat dari luar bila wanita dalam posisi litotomi, fungsinya adalah untuk kopulasi. Yang termasuk genitalia eksterna adalah:
1)      Mons Veneris
Bagian yang menonjol dan terdiri dari jaringan lemak yang bagian depan sympishysis pubis. Setelah pubertas kulit dari mons pubis tertutup oleh rambut. Banyak mengandung kelenjar sebasea (minyak).
2)      Labia Mayora (Bibir Besar)
Berfungsi melindungi labia minora dan vestibulum. Jaringan subkutannya banyak mengandung lemak. Labia mayora berbentuk lonjong dan menonjol, terdiri dari 2 permukaan yaitu
a)      Bagian luar, menyerupai kulit biasa ditumbuhi rambut dan banyak mengandung kelenjar minyak.
b)   Bagian dalam, menyerupai selaput lendir dan mengandung banyak sebacea. Terdapat pula banyak pleksus-pleksus vena yang dapat mengakibatkan hematoma bila terkena trauma. Jaringan syaraf yang menyebar luas menyebabkan labia mayora sensitif terhadap sentuhan, nyeri, dan suhu tinggi, yang juga berfungsi selama rangsangan seksual.

3)      Labia Minora (bibir kecil)
Merupakan lipatan kulit disebelah tengah labia mayora,dan selalu basah karena dilumasi oleh kelenjar-kelenjar di labia minora. Pembuluh darah yang sangat banyak membuat labia minora berwarnah kemerahan dan memungkinkan labia minora mengembang,bila ada stimulus emosional atau stimulus fisik. Tidak ditumbuhi rambut karena tidak mengandung folikel rambut tetapi banyak mengandung kelenjar minyak dan beberapa kelenjar keringat.

4)      Klitoris (kelentit)
Merupakan suatu tunggul atau organ yang sedikit menonjol dan identik degan penis laki-laki. Organ ini sebagai pusat rangsangan seksual, banyak mengandung urat-urat syaraf sensoris dan erektil. Dengan banyaknya urat syaraf dan pembuluh darah gland klitoridis amat sensitif sehingga dapat mengembang, bila ada rangsangan seksual atau sensasi erotik. Klitoris terdiri atas glans klitoridis, korpus klitoridis, dan dua krura yang menggantungkan klitoris ke os pubis.

5)      Vestibulum (Serambi)
Merupakan suatu ronggsa yang berbentuk seperti perahu atau lonjong dan dibatasi oleh labia minora kanan dan kiri, sebelah atas oleh klitoris dan di sebelah belakang bawah oleh fourchet. Ada 6 lubang yang bermuara kedalam vestibulum yaitu :
      a)      Satu buah orifisium uretra eksternum
      b)      Dua muara dari lubang muara kelenjar parauretralis
      c)      Introitus vaginae
      d)      Dua muara yang berasal dari lubang muara kelenjar bartolini, yang terdapat disamping dan agak           kebelakang dari introitus vagina.
Pada bagian posterior cekungan ini terdapat cekungan lagi yang disebut fossa navikularis. Kelenjar bartolini merupakan kelenjar yang membasahi vestibulum karena mengeluarkan sekret mukus selama rangsangan seksual.

6)      Hymen (selaput darah)
Merupakan lapisan yang tipis dan menutupi sebagian besar introitus vagina. Hymen bersifat elastis tetapi kuat karena terdiri atas jaringan ikat elastis  dan kolagen. Permukaannya ditutupi epitelium skuamosum kompleks. Biasanya hymen berlubang sebesar ujung jari hingga getah dari genitalia interna dan darah haid dapat mengalir keluar. Bila hymen tertutup sama sekali disebut hymen occlusivum. Setelah partus hanya tinggal sisa-sisa kecil pada pinggir introitus dan disebut carunculae myrtiformis.

7)      Perineum
Merupakan daerah muskular yang ditutupi kulit, yang membentang antara komisura posterior dan anus. Perineum dibentuk oleh diafragma pelvis dan diafragma urogenitalis. Perineum terdiri atas muskulus transversus perinei profunda, muskulus sfingter uretrae dan fasia yang menutupinya.

8)      Vulva
Bentuk vulva adalah lonjong dengan ukuran panjang dari muka ke belakang. Vulva merupakan keseluruhan alat kelamin luar wanita (eksterna).


B.     Genitalia Interna
Genitalia interna merupakan alat kelamin yang tidak dapat dilihat dari luar, terletak disebelah dalam dan hanya dapat dilihat dengan alat khusus atau pembedahan.
Yang termasuk genitalia interna adalah :
1)      Vagina / liang senggama
Vagina adalah suatu saluran berbentuk pipa atau tabung yang merupakan suatu lorong yang melengkung kedepan dan terdiri atas muskulo membranosa yang menghubungkan antara vulva sampai uterus.Fungsi vagina  yaitu sebagai saluran keluar uterus, alat senggama, jalan lahir.Bagian dari cervik yang menonjol kedalam vagina disebut portio. Oleh portio ini puncak vagina dibagi menjadi 4 yaitu fornix anterior, fornix posterior, dan fornix lateral kanan dan kiri.Sel-sel dari lapisan atas epitel vagina mengandung glikogen. Glikogen ini menghasilkan asam susus oleh karena adanya bacil-bacil doderlein hingga vagina mempunyai reaksi asam dengan pH = 4,5 dan ini memberi proteksi terhadap kuman-kuman.

2)      Uterus
Uterus merupakan alat yang berongga dan berbentuk sebagai bola lampu yang gepeng dan terdiri dari 2 bagian:
   a)   Korpus uteri berbentuk segitiga
   b)     Servik uteri berbentuk silindris
Tiga fungsi uterus adalah siklus menstruasi dengan peremajaan endometrium, kehamilan, dan persalinan.

Ukuran uterus
Bentuk dan ukuran uterus sangat berbeda-beda tergantung pada :
  1.  Usia
  2. Pernah melahirkan atau belum
Pada anak-anak panjangnya uterus : 2-3 cm
Pada nullipara : 6-8 cm
Pada multipara : 8-9 cm

Panjangnya corpus uteri terhadap  cervix uteri juga berbeda –beda :
           a)      Pada anak-anak,panjangnya : ½ dari panjangnya cervik  uteri
           b)      Pada gadis remaja, sama panjangnya dengan servik  uteri
           c)      Pada multipara, corpus uteri 2x panjangnya cerviz uteri.
Hubungan antara cavum uteri dan canalis servikalis disebut ostium uteri internum, sedangkan muara canalis sevikalis  dalam vagina disebut ostium uteri ekternum.
Bagian serviks antara ostium uteri internum anatomikum dan ostium uteri hystoligicum disebut ithmus uteri. Bagian tersebut melebar selama kehamilan dan disebut segmen bawah rahim.
Bagian serviks yang menonjol kedalam puncak vagina disebut portiovaginalis atau disingkat portio.
Dinding rahim terdiri atas 3 lapisan :

  1.       Perimetrium (lapisan peritoneum) yaitu dinding uterus bagian luar
  2.     Myometrium (lapisan otot) yaitu lapisan yang paling tebal terdiri atas otot-otot polos yang  disusun sedemikian rupa sehingga mendorong isinya keluar pada persalinan. Terdapat
  3.        Endometrium (selaput lendir) merupakan lapisan bagian dalam dari corpus uteri yang              membatasi cavum uteri.

Ligamen-ligamen uterus adalah :
a)      Ligamentum latum
Berupa lipatan peritonium sebelah lateral kanan dan kiri dari pada uterus, meluas sampai kedinding panggul dan dasar panggul sehingga seolah-olah menggantung pada tubae.
b)      Ligamentum rotundum (teres uteri)
Terdiri dari jaringan otot polos (identik dengan myometrium) dan jaringan ikat dan menahan uterus dalam anteflexi. Pada waktu kehamilan mengalami hypertrophie dan dapat diraba dengan pemeriksaan luar.
c)      Ligamentum infundibulo pelvicum (suspensorium ovarii)
Ligamentum ini menggantungkan uterus pada dinding panggul. Antara sudut tuba dan ovarium terdapat ligamentum ovarii proprium.
d)     Ligamentum cardinale
      Kekiri dari servik setinggi ostium uteri internum ke dinding panggul.
      Menghalangi pergerakan kekiri dan kekanan.
e)      Ligamentum sacro uterium
      Kiri dan kanan servik sebelah belakang ke sacrum mengelilingi rectum.
f)       Ligamentum vesico uterium
      Dari uterus ke kandung kencing.

Letak uterus :
a)      Ante dan retrofleksia uteri
Sumbu servik dan sumbu korpus uteri membentuk sudut. Jika sudut ini membuka kedepan disebut anteflexio, jika membuka kebelakang disebut retroflexio.
b)      Ante dan retroversio uteri
Sumbu vagina dan sumbu uterus membentuk sudut. Jika sudut ini membuka kedepan disebut anteversio, jika membuka kebelakang disebut retroversio.
c)      Positio
Uterus biasanya tidak terletak tepat  pada sumbu panggul, bisa lebih kekiri (sinistro), lebih kekanan ( dextro), lebih kedepan (antero), lebih ke belakang (dorso potio).
d)     Torsio
      Letak uterus biasanya agak terputar.

Pembuluh darah uterus :
a)      Arteri ovarika, berasal dari aorta.
b)    Arteri uterina, berasal dari arteri hyspogastrika yang melalui ligamentum latum menuju ke sisi uterus kira-kira setinggi ostium uteri internum.

3)      Tuba fallopi
Merupakan sepasang tabung yang mengantarkan telur dari ovarium ke rahim. Alat ini terdapat pada ligamentum latum. Berjalan kearah lateral, mulai dari korpus uteri kanan kiri. Panjang 8-14 cm dengan diameter kira-kira 0,6 cm. Fungsi utamanya adalah untuk membawa ovum yang dilepaskan ovarium ke jurusan cavum uteri.
Tuba terdiri atas :
a)      Pars interstitialis ( intramularis)
Bagian tuba yang berjalan dalam dinding uterus, mulai pada ostium internum tubae.
b)      Pars istmica
Bagian tuba setelah keluar dari dinding uterus merupakan bagian tuba yang lurus dan sempit.
c)      Pars ampullaris
Bagian tuba antara pars istmica dan infundibulum merupakan bagian tuba yang paling lebar dan berbentuk S.
d)     Infundibulum
Ujung dari tuba dengan umbai-umbai yang disebut fimbrae, lubangnya disebut ostium abdominal tubae.


4)      Ovarium
Merupakan bagian dari sistem reproduksi wanita, dimana telur dihasilkan.
Fungsi utamanya adalah sebagai tempat pemasakan sel-sel germinal, selain itu ovarium juga berfungsi sebagai sumber produksi hormon-hormon. Ovarium ini letaknya pada dinding lateral panggul dalam sebuah lekuk yang disebut fossa ovarika walderyeri. Ovarium  terdiri dari bagian luar (cortex) dan bagian dalam (medulla). Pada cortex terdapat folikel-folikel primordial/folikel muda,sedangkan pada medulla terdapat pembuluh darah, urat saraf, dan pembuluh lympha.

PANGGUL
         Panggul yang dikenal penting dalam ilmu kebidanan adalah panggul kecil (pelvis minor) yang merupakan wadah alat kandungan dan menentukan bentuk jalan lahir. Sedangkan panggul besar (pelvis mayor) berfungsi mendukung isi perut dan bias menggambarkan keadaan panggul kecil.
Panggul wanita terdiri dari :
1.      Bagian keras yang di bentuk oleh 4 buah tulang
a)      2 tulang pangkal paha ( os coxae)
b)      1 tulang kelangkang ( os sacrum)
c)      1 tulang tungging ( os coccyges)
2.      Bagian lunak : diafragma pelvis, dibentuk oleh :
a)      Pars muskularis
b)      Pars membranase
c)      Regio perineum

1.      Tulang panggul yang keras
a)      Tulang pangkal paha terdiri atas 3 tulang yang berhubungan satu sama lain pada acetabulum ( cawan untuk kepala tulang paha; caput femuralis ) yaitu :
§  Tulang usus ( os ilium )
Merupakan tulang terbesar dari panggul dan membentuk bagian atas dan belakang dari panggul.
§  Tulang duduk ( os ischium)
Terdapat disebelah bawah dari tulang usus, pinggir belakang berduri ialah spina ischiadica.
§  Tulang kemaluan(os pubis)
       Terletak dibawah dan depan dari tulang usus.
b)      Tulang kelangkang( os sacrum)
Tulang ini berbentuk segitiga dengan lebar dibagian atas dan mengecil dibagian bawah. Tulang ini terletak diantara kedua tulang pangkal paha.
c)      Tulang tungging( os coccygis)
Bentuk segitiga terdiri dari 3-5 ruas yang bersatu. Pada waktu persalinan ujung tulang ini dapat ditolak sedikit kebelakang sehingga ukuran panggul bertambah besar.

2.      Tulang panggul yang lunak
Yang membentuk dasar panggul disebut diafragma pelvis yang dibentuk oleh :
a)      Pars muskularis levetor ani yang terdiri dari :
§  Muskulus pubococcygeus
§  Muskulus iliococcygeus
§  Muskulus ischiococcygeus
b)      Pars membranase
§  Hiatus urogenitalis
    Terletak antara kedua muskulus pubococcygeus dan berbentuk segitiga
§  Diafragma urogenitalis
Menutupi hiatus urogenitalis dan pada bagian depannya ditembus oleh uretra dan vagina.
c)      Region perineum
Merupakan bagian permukaan pintu bawah panggul terbagi menjadi :
§  Bagian anal ( sebelah belakang)
Terdapat muskulus sfingter ani eksternum yang mengelilingi anus dan liang senggama bagian bawah.
§  Regio urogenitalis
Terdapat muskulus ischiokavernosus dan muskulus transversus perinei superfisialis.
 Ligamen-ligamen yang penting adalah :
§  Ligamen sakro-iliaka
§  Ligamen sakro-spinosum
§  Ligamen sakro-tuberosum

Fungsi umum panggul wanita :

  1.       Membentuk lapisan dalam jalan lahir
  2.     Menyangga alat genitalia agar tetap dalam posisi yang normal saat hamil maupun saat kala  nifas.
  3.        Saat persalinan, berperan dalam proses kelahirandan kala uri.

Panggul Besar ( pelvis mayor)
Panggul ini dibentuk oleh 4 buah tulang yaitu :
a)      Panggul kecil
Dalam ilmu kebidanan mempunyai arti penting karena merupakan tempat alat reproduksi wanita dan membentuk jalan lahir. Panggul kecil dibentuk oleh 4 buah bidang yaitu :
1)      Pintu atas panggul ( PAP)/ inlet PAP
Dibentuk oleh :
§  Promontorium
§  Sayap Os Sacrum
§  Linea Terminalis/ inominata kanan dan kiri
§  Ramus superior Ossis pubis kanan dan kiri
§  Pinggir atas simfisis pubis
2)      Pintu tengah panggul ( PTP)/ midlet PTP
      Dibentuk oleh 2 buah bidang yaitu :
§  Bidang luas panggul               
Bidang luas panggul dibentuk oleh pertengahan simfisis menuju pertemuan os sacrum 2 dan 3.
§  Bidang sempit panggul
Bidang sempit panggul dibentuk oleh tepi bawah simfisis menuju kedua spina ischiadica dan memotong os sacrum setinggi 1-2 cm diatas ujungnya.
3)      Pintu bawah panggul (PBP )/ outlet
Pintu bawah panggul bukanlah merupakan satu bidang tetapi terdiri dari 2 segitiga dengan dasar yang sama. Segitiga depan dasarnya tuber ossis ischiadica dengan dibatasi oleh ligamentum sacrotuberosum kiri dan kanan.

Bentuk-bentuk Panggul
Menurut Caldwell-Moloy, ada 4 bentuk pokok jenis panggul :
1)      Panggul ginekoid
       Bentuk panggul ideal, bulat, dan merupakan jenis panggul tipikal wanita.
2)      Panggul android
       Bentuk PAP seperti segitiga, merupakan jenis panggul tipikal pria.
3)      Panggul antropoid
       Bentuk PAP seperti elips, agak lonjong seperti  telur.
4)      Panggul platipeloid
Bentuk PAP seperti kacang atau ginjal, picak, menyempit arah muka belakang.

SIKLUS HORMONAL
Dalam kehidupan wanita siklus hormonal merupakan sesuatu yang sangat penting dan menentukan dalam reproduksi wanita. Siklus reproduksi terdiri atas: siklus ovarium dan siklus menstruasi. Ada 4 organ utama yang terlibat dalam siklus ini, yaitu :
1)      Hipotalamus
2)      Hipofisis
·         Sel α untuk sekresi Prolaktin
·         Sel β untuk sekresi FSH dan LH
3)      Uterus
4)      Ovarium untuk sekresi Estrogen dan progesteron


Siklus Ovarium
Ovarium selain berfungsi sebagai tempat pemasakan sel-sel germinal, juga berfungsi mensekresi beberapa hormon.
Ovarium ( secara Ontogenis ) terdiri atas 3 unsur yaitu :
1)      Epitel coelum ( mesotelium ), yang menjadi epitel pelapis ovarium dan sel-sel folikular ( granulosa).
2)      Sel-sel germinal ( berasal dari sel-sel endodermal primitif dari dinding yolksac dekat pangkal alantois)
3)      Sel-sel mesenkim lain, yang menjadi sel-sel stroma dan sel teka.
      Siklus ovarium terdiri aras 3 fase :
a)      Fase folikular
Folikel primer terdiri atas oosit primer yang dikelilingi oleh sel-sel folikel. Oosit primer merupakan perkembangan dari oogonium. Dibawah pengaruh FSH, folikel berkembang menjadi folikel masak (  folikel de graaf), dan dengan adanya LH akan terjadi ovulasi.
b)      Ovulasi
Definisi : dilepaskannya ovum yang telah masak dari ovarium. Ovulasi dipacu oleh LH surge, yang kadang dapat mencapai 100 mU/mL plasma. Waktu terjadinya ovulasi : pada pertengahan siklus ovarium/ siklus menstruasi. Pada wanita dengan siklus 28 hari, ovulasi terjadi pada hari ke-14.
c)      Fase luteal
Setelah ovulasi atas pengaruh LH, sel granulosa mengalami hiperplasia sehingga terbentuk korpus luteum yang juga menghasilkan hormon progesteron dan estrogen.
Jika tidak terjadi pembuahan, kurang lebih 9 hari pasca ovulasi, korpus luteum mengalami regenerasi dan kemudian menjadi korpus albikans.
Jika terjadi pembuahan, korpus luteum makin besar dan disebut korpus luteum kehamilan. Progesteron mempertahankan endometrium dalam fase sekresi dan siap menerima sel telur yang telah dibuahi.


Siklus Menstruasi
Endometrium adalah organ yang unik, tidak kurang dari 400 kali seumur hidup wanita mengalami pengelupasan dan regenerasi.
Siklus menstruasi terjadi atas :
1)      Fase proliferasi ( pengaruh estrogen)/ fase folikular
Dibawah pengaruh hormon estrogen ( terutama estradiol 17 beta, endometrium akan mengalami proliferasi ( epitel mengalami regenerasi, kelenjar memanjang dan jaringan ikat bertambah padat). Pada masa ini endometrium tumbuh menjadi tebal kira-kira 3,5 mm. Fase ini berlangsung kira-kira dari hari ke-5 sampai hari ke-14 dari hari pertama haid.
2)      Fase sekresi ( pengaruh progesteron )/ fase luteal
Dibawah pengaruh hormon progesteron maka menyebabkan keadaan endometrium tetap tebal tapi bentuk kelenjar berubah menjadi panjang dan berliku, membesar, berkelok-kelok, dan banyak mengeluarkan getah. Dalam endometrium terdapat glikogen dan kapur. Fase sekresi ini berlangsung dari hari ke-14 sampai hari ke -28. Bila tidak terjadi kehamilan, endometrium akan mengalami deskuamasi dan dilepaskan dengan perdarahan.
3)      Fase premenstruasi (fase iskemia)
Fase ini terjadi bila telur tidak dibuahi. Pada masa ini korpus luteum berdegenerasi sehingga produksi estrogen dan progesteron menurun. Bila kehamilan tidak terjadi proses ini berlangsung terus sampai dengan seorang wanita berumur 40/45 tahun.
4)      Fase menstruasi
Menstruasi terjadi sekitar 14 hari sesudah ovulasi pada silklus 28 hari. Hari pertama keluarnya darah menstruasi, ditetapkan hari pertama siklus endometrium. Pada permulaan akan terjadi robekan-robekan pada arteri spiralis sehingga terjadi hematoma. Akibatnya endometrium bagian luar menjadi menggelembung dan robek, akhirnya lepas. Dengan berkontraksinya arteri spiralis menyebabkan perdarahan berhenti. Lama rata-rata menstruasi 5 hari dengan jumlah darah yang keluar rata-rata 50 ml.

Siklus Hipotalamus- Hipofise
Menjelang akhir mentruasi yang normal, kadar progesteron dan estrogen darah menurun. Dengan rendahnya kadar hormon ovarium dalam darah ini akan memacu hipotalamus untuk mensekresi gonadotropin- releasing hormon (Gn-RH). Dimana Gn-RH bekerja sebaliknya, yaitu menstimulasi sekresi hipofisis anterior FSH. Pengaruh hormon FSH dapat menstimulasi perkembangan folikel de Graff, ovarium, dan produksi estrogen. Dengan menurunnya kadar estrogen menyebabkan Gn-RH hipotalamus memacu hipofise anterior mengeluarkan LH. Pada hari ke-12 terjadi lonjakan LH yang mencolok dan kadar estrogen berada di bawah puncak, sehingga pada waktu 24-36 jam mengawali ekspulsi ovum dari folikel de graff. LH mencapai puncak pada sekitar hari ke-13 atau ke-14 pada siklus 28 hari. Apabila tidak terjadi fertilisasi dan implantasi ovum pada waktu itu, maka kadar estrogen dan progesteron menurun dan terjadi menstruasi serta hipotalamus sekali lagi akan distimulasi untuk menyekresi Gn-RH.

PROSES TERJADINYA KEHAMILAN
1)      Konsepsi
Konsepsi didefinisikan sebagai pertemuan antara sperma dan sel telur yang menandai awal kehamilan. Peristiwa ini merupakan rangkaian kejadian yang meliputi pembentukan gamet ( telur dan sperma), ovulasi ( pelepasan telur), penggabungan gamet dan implantasi embrio didalam uterus.
·         Ovum
Merupakan sel terbesar pada badan manusia. Setiap bulan satu ovum atau kadang-kadang lebih menjadi matur, dengan sebuah penjamu mengelilingi sel pendukung. Saat ovulasi, ovum keluar dari folikel ovarium yang pecah. Ovum tidak dapat berjalan sendiri. Kadar estrogen yang tinggi meningkatkan gerakan tuba uterina, sehingga silia tuba tersebut dapat menangkap ovum dan menggerakkannya sepanjang tuba menuju rongga rahim.
Ada 2 lapisan pelindung yang mengelilingi ovum. Lapisan pertama berupa membran tebal tidak berbentuk yang disebut zona pelucida.
Lingkaran luar yang disebut korona radiata, terdiri dari sel-sel oval yang dipersatukan oleh asam hialuronat. Ovum dianggap subur selama 24 jam setelah ovulasi. Apabila tidak difertilisasi oleh sperma, ovum berdegenerasi dan di reabsorbsi.

Urutan pertumbuhan ovum ( oogenesis) :
1)      Oogonia
2)      Oosit pertama ( oosit primer)
3)      Primary ovarian follicle
4)      Liquar folliculi
5)      Pematangan pertama ovum
6)      Pematangan kedua ovum pada waktu sperma membuahi ovum.

·         Spermatozoa
       Spermatozoa terdiri 3 bagian yaitu :
a)      Kaput ( kepala) yang mengandung bahan nukleus
b)      Ekor berguna untuk bergerak
c)      Bagian silindrik, menghubungkan kepala dan ekor.
Dikenal 2 enzim yaitu CPE ( corona penetrating enzym) yang mencerna korona radiata dan hialuronklase yang mencerna zona pelucida.

Urutan pertumbuhan sperma ( spermatogenesis) :
1)      Spermatogonium
2)      Spermatosit pertama, membelah dua
3)      Spermatosit kedua, membelah dua
4)      Spermatid, kemudian tumbuh menjadi
5)      Spermatozoa ( sperma)

·         Fertilisasi
Penghamilan ( fertilisasi ) adalah terjadinya pertemuan dan persenyawaan antar sel mani dan sel telur. Fertilisasi terjadi di ampula tuba. Syarat dari setiap kehamilan adalah harus ada : spermatozoa, ovum, pembuahan ovum (konsepsi), dan nidasi hasil konsepsi.
a)      Hasil Fertilisasi
1)     Kembalinya sel dengan jumlah kromosom diploid (2n) pada manusia dengan jumlah diploid adalah 46.
2)      Penurunan atau pewarisan sifat-sifat spesies.
3)      Ini disebabkan karena zigot mengandung separuh sifat ibunya dan separuh sifat ayah.
a)      Penentuan jenis kelamin
b)      Jenis kelamin ditentukan diawal terjadinya pembuahan, pada manusia struktur (46, XX) adalah wanita, sedangkan (46, XY) adalah laki-laki.
c)      Permulaan pembelahan segmentasi (cleavage).
d)      Segera setelah terjadinya pembuahan, zigot dalam 8-14 jam akan memulai pembelahan-pembelahan selanjutnya dengan kecepatan tiap 10-12 jam.
·         Nidasi ( implantasi)
Nidasi adalah peristiwa tertanamnya/ bersarangnya sel telur yang telah dibuahi kedalam endometrium. Sel telur yang telah dibuahi (zigot) akan segera membelah diri membentuk bola padat terdiri atas sel-sel anak yang lebih kecil yang disebut blastomer. Pada hari ke-3, bola tersebut terdiri atas 16 sel blastomer dan disebut morula. Pada hari ke-4 didalam bola tersebut mulai terbentuk rongga, bangunan ini disebut blastula.

Dua struktur penting didalam blastula adalah :
1)      Lapisan luar yang disebut ( trofoblas), yang akan menjadi plasenta.
2)      Embrioblas ( innercell mass) yang kelak akan menjadi janin.
Pada hari ke-4 blastula masuk kedalam endometrium dan pada hari ke-6 menempel pada endometrium. Pada hari ke-10 seluruh blastula ( blastokis) sudah terbenam dalam endometrium dan dengan demikian nidasi sudah selesai.
Setelah implantasi, endometriumdisebut desidua. Desidua yang terdapat antara telur dan dinding rahim disebut desidua basalis. Bagian yang menutup blastosis/ desidua yang terdapat antara telur dan cavum uteri adalah desidua kapsularis dan bagian yang melapisi sisa uterus adalah desidua vera.


DAFTAR PUSTAKA
Pantiawati, Ika.,& Saryono. (2010). Asuhan Kebidanan I ( Kehamilan). Yogyakarta: Nuha Medika.
P.W, Heni., K, Yuni., & Sujiyatini. (2008). Perawatan Ibu Hamil ( Asuhan Ibu Hamil). Yogyakarta: Penerbit Fitramaya.
K, Icesmi., & ZH, Margareth. ( 2013). Kehamilan, Persalinan, dan Nifas. Yogyakarta: Nuha Medika.
Kurniawati, Desi., & Mirzanie, Hanifah. ( 2009). Obgynacea ( Obstetri & Ginekologi). Yogyakarta: TOSCA Entreprise.
Prawirohardjo, Sarwono. (2011). Ilmu Kandungan. Jakarta : Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar