Kamis, 29 Mei 2014

IMUNISASI TETANUS TOKSOID (TT)

IMUNISASI TETANUS TOKSOID

(TT)

Ø  Tujuan Pembelajaran   :
1.      Definisi Imunisasi TT
2.      Tujuan Imunisasi TT
3.      Manfaat Imunisasi TT
4.      Indikasi Imunisasi TT
5.      Kontraindikasi Imunisasi TT
6.      Efek samping Imunisasi TT
7.      Cara pemberian Imunisasi TT
8.      Pengelolaan rantai Vaksin TT
9.      Kebijakan dan Strategi Imunisasi
Ø  Definisi
Pemberian kekebalan tubuh secara aktif  yang mengandung toksoid Tetanus yang telah dimurnikan
Ø  Tujuan
merangsang tubuh membentuk antibodi untuk mencegah infeksi tetanus
Ø  Manfaat
Menurunkan Angka Kematian ibu dan Bayi akibat tetanus
Ø  Komplikasi
                              1.            Terjadinya Infeksi Tetanus
                              2.            Gejala tetanus diantaranya: kejang otot, serta diikuti kesulitan menelan dan bahkan bernafas. Biasanya keluhan utama bayi tidak mau menyusu dan mulut mencucu
Ø  Efek samping
                              1.            Efek samping ringan
nyeri, lemas, kemerahan dan bengkak  pada daerah penyuntikan, demam
                              2.            Efek samping berat
Reaksi alergi berat (sangat jarang terjadi)
Ø  Imunisasi TT aman untuk ibu hamil
Ø  Indikasi
untuk imunisasi aktif terhadap tetanus
Ø  Kontraindikasi
1.      Individu dengan alergi vaksin
2.      Individu yang dengan imuno defisiensi
Ø  Cara Pemberian
Imunisasi TT disuntikkan secara intramuskuler atau sub kutan dalam dengan dosis pemberian 0,5 ml
Ø  Konsep pemberian di Indonesia
Konsep pemberian imunisasi TT di indonesia menggunakan life long imunization.
setiap peserta imunisasi memiliki kartu imunisasi TT seumur hidup
Ø  Pemberian imunisasi 5 dosis melalui program imunisasi dasar dan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS)
Ø  Kajian status imunisasi TT
1.      Skrining status imunisasi pada ibu hamil ketika melakukan pengkajian data ibu hamil
2.      Melengkapi bila belum terlindungi imunisasi TT
3.      Skrining status imunisasi pada calon pengantin

Ø  Untuk imunisasi TT WUS :
                               1.      Jika memiliki kartu TT, berikan dosis sesuai dengan jadual pemberian TT nasional.
                               2.      Jika tidak memiliki kartu TT, tanyakan apakah ia pernah mendapatkan dosis TT di masa lalu
                               3.      Jika TIDAK: berikan dosis pertama TT dan anjurkan kembali sesuai dengan jadual pemberian TT nasional
                               4.      Jika YA: berapa banyak dosis yang telah diterima sebelumnya dan berikan dosis berikutnya secara berurutan.
                               5.      Jika ia tidak bisa mengingat atau tidak tahu, sebaiknya berikan dosis kedua  kepadanya dan anjurkan untuk datang lagi untuk menerima dosis berikutnya.

Ø  Pertanyaan Skrining
                              1.            Tanyakan umur WUS/tahun kelahiran ? (kunci: lahir tahun 1977à >tidak imunisasi anak sekolah à loncat ke pertanyaan 4)
                              2.            Pendidikan SD, lulus/sampai kelas 6?
                              3.            Apakah mendapat imunisasi/disuntik di SD? Waktu kelas berapa dan berapa kali?
                              4.            Pernah mendapat imunisasi waktu caten? Berapa kali?Jarak pemberian imunisasi?
                              5.            Sudah hamil berapa kali?
                              6.            Apakah saat hamil mendapat imunisasi? berapa kali?Jarak pemberian dgn imunisasi sebelumnya?
Ø  Pengelolaan Rantai Vaksin
                                  1.            Sensitivitas Vaksin Terhadap Suhu
Vaksin TT merupakan vaksin yang sensitif terhadap pembekuan, sebaiknya disimpan dalam suhu 2-8 derajat celcius.
Semua vaksin akan rusak bila terpapar suhu panas, namun vaksin TT akan lebih cepat rusak jika terpapar suhu beku
Kebijakan :
a.       Penyelenggaraan imunisasi dilaksanakan oleh pemerintah, swasta dan masyarakat dengan mempertahankan prinsip keterpaduan antara pihak terkait.
b.      Mengupayakan pemerataan jangkauan pelayanan imunisasi baik tehadap sasaran masyarakat maupun sasaran wilayah

                                  2.            Pengadaan, penyimpanan distribusi dan pemakaian
- Pengadaan vaksin dilakukan oleh Ditjen PPM & PL dari sumber APBN
-Penyimpanan vaksin TT dalam suhu 2-8 derajat celcius
- Distribusi vaksin didistribusikan dari pusat ke daerah- daerah
- Pemakaian vaksin menggunakan prinsif Early Expired First Out dan juga   menggunakan Vaccine Vial Monitor


                                  3.            Mengupayakan kualitas pelayanan yang bermutu
                                  4.            Mengupayakan kesinambungan penyelenggaraan melalui perencanaan program dan anggaran terpadu
                                  5.            Perhatian khusus diberikan untuk wilayah rawan social, rawan penyakit (KLB) dan daerah-daerah sulit secara geografis
Ø  Strategi Imunisasi
                           1.          Memberikan akses (pelayanan) kepada swasta dan masyarakat
                           2.          Membangun kemitraan dan jejaring kerja
                           3.          Ketersediaan dan kecukupan vaksin, peralatan rantai vaksin dan alat suntik
                           4.          Menerapkan sistem pemantauan wilayah setempat (PWS) untuk menentukan prioritas kegiatan serta tindakan perbaikan
Ø  Strategi
1.      Pelayanan imunisasi dilaksanakan oleh tenaga profesional/terlatih
2.      Pelaksanaan sesuai dengan standar
3.      Memanfaatkan perkembangan metode dan strategi
4.      Meningkatkan advokasi, fasilitasi dan pembinaan
Ø  Kesimpulan
Imunisasi TT adalah salah satu cara untuk mencegah infeksi tetanus. Diberikan secara IM atau SC dengan dosis 0,5 ml. Konsep pemberian imunisasi TT di indonesia menggunakan konsep 5 dosis atau TT seumur hidup

Ø  Referensi
ü  Cahyono, B. 2010. Vaksinasi Cara Ampuh Cegah Penyakit        Infeksi. Yogyakarta: Kanisius 
ü  Depkes. 2007. Pedoman Pelayanan Antenatal. Jakarta: Depkes
ü  Kusmiyati. 2010. Perawatan ibu hamil. Yogyakarta: Fitramaya (hlm: 187)
ü  Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia NO 1611/MENKES/SK/XI/2005 tentang Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi
ü  Purnomo, E. 2008. Vaksin Tetanus Mencegah Kematian Ibu dan Bayi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar