IMUNISASI TETANUS TOKSOID
(TT)
Ø Tujuan
Pembelajaran :
1.
Definisi Imunisasi TT
2.
Tujuan Imunisasi TT
3.
Manfaat Imunisasi TT
4.
Indikasi Imunisasi TT
5.
Kontraindikasi Imunisasi TT
6.
Efek samping Imunisasi TT
7.
Cara pemberian Imunisasi TT
8.
Pengelolaan rantai Vaksin TT
9.
Kebijakan dan Strategi Imunisasi
Ø Definisi
Pemberian kekebalan tubuh secara
aktif yang mengandung toksoid Tetanus
yang telah dimurnikan
Ø Tujuan
merangsang
tubuh membentuk antibodi untuk mencegah infeksi tetanus
Ø Manfaat
Menurunkan Angka Kematian ibu dan Bayi
akibat tetanus
Ø Komplikasi
1.
Terjadinya
Infeksi Tetanus
2.
Gejala tetanus diantaranya: kejang otot,
serta diikuti kesulitan menelan dan bahkan bernafas. Biasanya keluhan utama
bayi tidak mau menyusu dan mulut mencucu
Ø Efek samping
1.
Efek samping ringan
nyeri,
lemas, kemerahan dan bengkak pada daerah
penyuntikan, demam
2.
Efek samping berat
Reaksi
alergi berat (sangat jarang terjadi)
Ø Imunisasi
TT aman untuk ibu hamil
Ø Indikasi
untuk imunisasi aktif terhadap
tetanus
Ø Kontraindikasi
1. Individu
dengan alergi vaksin
2. Individu
yang dengan imuno defisiensi
Ø Cara Pemberian
Imunisasi
TT disuntikkan secara
intramuskuler atau sub kutan dalam dengan dosis pemberian 0,5 ml
Ø Konsep
pemberian di Indonesia
Konsep pemberian imunisasi TT di
indonesia menggunakan life long imunization.
“setiap
peserta imunisasi memiliki kartu imunisasi TT seumur hidup”
Ø Pemberian
imunisasi 5 dosis melalui program imunisasi dasar dan Bulan Imunisasi Anak
Sekolah (BIAS)
Ø Kajian status imunisasi TT
1. Skrining
status imunisasi pada ibu hamil ketika melakukan pengkajian data ibu hamil
2. Melengkapi
bila belum terlindungi imunisasi TT
Ø Untuk imunisasi TT WUS :
1.
Jika
memiliki kartu TT, berikan dosis sesuai dengan jadual pemberian TT nasional.
2.
Jika
tidak memiliki kartu TT, tanyakan apakah ia pernah mendapatkan dosis TT di masa
lalu
3.
Jika
TIDAK: berikan dosis pertama TT dan anjurkan kembali sesuai dengan
jadual pemberian TT nasional
4.
Jika
YA: berapa banyak dosis yang telah diterima sebelumnya dan berikan dosis
berikutnya secara berurutan.
5.
Jika
ia tidak bisa mengingat atau tidak tahu, sebaiknya berikan dosis
kedua kepadanya dan anjurkan untuk
datang lagi untuk menerima dosis berikutnya.
Ø Pertanyaan Skrining
1.
Tanyakan
umur WUS/tahun kelahiran ? (kunci: lahir tahun 1977à >tidak imunisasi anak sekolah à loncat ke pertanyaan 4)
2.
Pendidikan
SD, lulus/sampai kelas 6?
3.
Apakah
mendapat imunisasi/disuntik di SD? Waktu kelas berapa dan berapa kali?
4.
Pernah
mendapat imunisasi waktu caten? Berapa kali?Jarak pemberian imunisasi?
5.
Sudah
hamil berapa kali?
6.
Apakah
saat hamil mendapat imunisasi? berapa kali?Jarak pemberian dgn imunisasi
sebelumnya?
Ø Pengelolaan
Rantai Vaksin
1.
Sensitivitas Vaksin Terhadap Suhu
Vaksin
TT merupakan vaksin yang sensitif terhadap pembekuan, sebaiknya disimpan dalam
suhu 2-8 derajat celcius.
Semua
vaksin akan rusak bila terpapar suhu panas, namun vaksin TT akan lebih cepat
rusak jika terpapar suhu beku
Kebijakan :
a. Penyelenggaraan imunisasi dilaksanakan oleh
pemerintah, swasta dan masyarakat dengan mempertahankan prinsip keterpaduan
antara pihak terkait.
b. Mengupayakan pemerataan jangkauan pelayanan imunisasi
baik tehadap sasaran masyarakat maupun sasaran wilayah
2.
Pengadaan, penyimpanan distribusi dan
pemakaian
- Pengadaan vaksin dilakukan oleh
Ditjen PPM & PL dari sumber APBN
-Penyimpanan vaksin TT dalam suhu
2-8 derajat celcius
- Distribusi vaksin didistribusikan
dari pusat ke daerah- daerah
- Pemakaian vaksin menggunakan
prinsif Early Expired First Out dan juga menggunakan Vaccine Vial Monitor
3.
Mengupayakan
kualitas pelayanan yang bermutu
4.
Mengupayakan
kesinambungan penyelenggaraan melalui perencanaan program dan anggaran terpadu
5.
Perhatian
khusus diberikan untuk wilayah rawan social, rawan penyakit (KLB) dan
daerah-daerah sulit secara geografis
Ø Strategi Imunisasi
1.
Memberikan
akses (pelayanan) kepada swasta dan masyarakat
2.
Membangun
kemitraan dan jejaring kerja
3.
Ketersediaan
dan kecukupan vaksin, peralatan rantai vaksin dan alat suntik
4.
Menerapkan
sistem pemantauan wilayah setempat (PWS) untuk
menentukan prioritas kegiatan serta tindakan perbaikan
Ø Strategi
1. Pelayanan imunisasi dilaksanakan oleh tenaga
profesional/terlatih
2. Pelaksanaan sesuai dengan standar
3. Memanfaatkan perkembangan metode dan strategi
4. Meningkatkan advokasi, fasilitasi dan pembinaan
Ø Kesimpulan
Imunisasi
TT adalah salah satu cara untuk mencegah infeksi tetanus. Diberikan secara
IM atau SC dengan dosis 0,5 ml. Konsep pemberian imunisasi TT di indonesia
menggunakan konsep 5 dosis atau TT seumur hidup
Ø Referensi
ü Cahyono,
B. 2010. Vaksinasi Cara Ampuh Cegah Penyakit Infeksi. Yogyakarta: Kanisius
ü Depkes.
2007. Pedoman Pelayanan Antenatal. Jakarta: Depkes
ü Kusmiyati.
2010. Perawatan ibu hamil. Yogyakarta: Fitramaya (hlm: 187)
ü Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia NO 1611/MENKES/SK/XI/2005 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Imunisasi
ü Purnomo,
E. 2008. Vaksin Tetanus Mencegah Kematian Ibu dan Bayi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar